Nasional - Jumat, 18 November 2011 | 16:16 WIB
INILAH, Jombang - Ikrar damai antar perguruan silat yang digelar di Mapolres Jombang diwarnai ketegangan. Hal itu terutama antara perwakilan dari PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dengan IKS PI (Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia) Kera Sakti, Jumat (18/11/2011).
Suasana tegang itu bermula saat Ketua PSHT Jombang, Suryono melemparkan ide ke forum yang dihadiri seluruh pimpinan perguruan silat dan juga Muspida. Suryono mengatakan, untuk menjalin keakraban antar perguruan silat, harus diadakan pertemuan rutin. Bentuk konkret dari pertemuan itu semisal menggelar arisan antar perguruan.
"Dengan adanya pertemuan rutin, maka ikatan emosional antar perguruan bisa terjaga. Apalagi di Jombang sudah ada enam perguruan silat yang bernaung dibawah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)," kata Suryono dihadapan forum.
Namun lontaran ide itu disambut dengan sinis oleh Ketua IKS PI Kera Sakti, Atim. Menurutnya, ide arisan itu sesuatu yang lucu. Karena yang mengadakan acara tersebut adalah perguruan silat. Lebih tepatnya, menurut Atim, pertemuan itu diisi dengan acara perkelahian antara pimpinan perguruan silat.
"Perguruan silat kok mengadakan arisan, yang paling tepat adalah perkelahian antar pimpinan perguruan silat. Itu baru ide menarik," kata Atim dengan nada sinis.
Ketegangan itu langsung ditengahi oleh Kapolres AKBP Marjuki dan juga Wabup Jombang, Widjono Soeparno. Mereka berharap, kejadian di kawasan hutan Sukodadi Kabuh itu tidak terulang lagi. Selain itu, mereka juga berharap agar Jombang tetap kondusif. "Jangan sampai ada perkelahian lagi," kata Kapolres.
Widjono menambahkan, ia cukup prihatin dengan tragedi berdarah antar perguruan silat di Jombang. Pasalnya, masyarakat Jombang selama ini selalui mengedepankan toleransi. Hal itu tidak lepas dari wilayah Jombang yang merupakan masuk budaya Arek dan Mataraman. "Jangan sampai budaya toleransi itu terkotori," katanya berpesan.
Widjono sepakat dengan diadakannya pertemuan rutin antar perguruan silat. Dengan demikian, seluruh perguruan yang ada bisa saling mengenal. "Kami minta kepada KONI agar acara pertemuan itu segera diagendakan," kata Widjono.
Dalam acara tersebut seluruh Perguruan silat yang hadir membacakan ikrar damai. Selain itu mereka juga menandatangani kesepakatan secara bersama. Perguruan yang hadir meliputi PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), IKS PI Kera Sakti, Tapak Suci, Pagar Nusa, Nurharias, serta Persinas Asad LDII.[beritajatim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar